Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik

Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik - Hallo sahabat Teknik Elektro, Pada sharing kali ini yang berjudul Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik, saya telah menyediakan artikel, ebook dan softwere untuk sahabat teknik elektro. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi anda.

Judul : Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik
Tema : Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik

lihat juga


Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit listrik yang biasa digunakan pada suatu Sistem Tenaga Listrik (STL) terdiri dari pembangkit listrik tenaga air (Hydro plant atau PLTA) dan unit-unit thermal.Pembangkit-pembangkit itu sekarang ini umumnya sudah berhubungan satu dengan yang lainnya, atau yang sering disebut dengan interkoneksi. Setelah beroperasi dalam waktu tertentu, maka dari pembangkit-pembangkit itu ada yang keluar dari sistem interkoneksi dan hal ini disebabkan karena ada unit pembangkit yang rusak dan tentunya perlu diganti atau diperbaiki, kedua karena ada pembangkit yang istirahat untuk keperluan pemeliharaan.

Salah satu contoh rencana pemeliharaan unit pembangkit adalah dengan menggunakan metode Levelized Resh dari Gaever. Namun dalam aplikasinya harus dibagi dalam dua kriteria, yaitu pertama unit pembangkit bisa dikeluarkan tanpa adanya penyesuaian. Kedua unit pembangkit yang dikeluarkan harus diatur dalam kurun waktu yang terbatas.

Dengan demikian berarti pada waktu tertentu ada unit pembangkit yang keluar dari sistem, sehingga akan menimbulkan perubahan pada biaya produksi. Tapi setelah habis masa pemeliharaan (overhaul) harus dilakukan evaluasi koefisien ongkos pembebanan hal ini dilakukan untuk memperoleh akurasi yang baik.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meminimumkan ongkos tapi memenuhi tingkat sekuriti. Biasanya pada operasi pembangkit thermal biaya yang dihitung hanyalah biaya bahan bakar, hal ini karena komponen biaya yang lainnya dinaggap konstan. Berarti kalau saja bisa dihemat penggunaan bahan bakar, maka pengeluaran biaya pada pengoprasian sistem tenaga listrik bisa dikurangi. Sementara itu beban yang akan dilayaninya berubah-ubah menurut waktu, jadi yang penting adalah bagaimana dalam operasi pembangkit hidro-thermal itu bisa dihemat penggunaan bahan bakar.

Kemudian dengan menggunakan metode dynamic programing dapat dicari alternatif pembebanan hidro thermal yang optimum.

Sedangkan kemampuan pembangkit thermal dapat diketahui dengan menggunakan effective capability dari Gaever :

C" = C - M In (1-r+r.Cc/m)

Di mana :
C" = Effective capability (MW)
C = Installed capacity
M = System characteristic
r = FOR (forced outage rate)

Dan untuk pembangkit hidro kemampuan maximun bisa diketehui dari model operasi dan situasi air.

semoga bermanfaat, dunia-listrik.blogspot.com

sumber: pln-je.co.id


Demikianlah Artikel Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik

materi teknik elektro tentang Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan kali ini.

Anda sedang membaca artikel Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik dan artikel ini url permalinknya adalah https://teknikelektropakuan.blogspot.com/2009/12/persoalan-pokok-pada-pembangkit-tenaga.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Persoalan Pokok pada Pembangkit Tenaga Listrik"

Posting Komentar